Jumat, 17 April 2015

Yosua pasal 5




1.    Latar Belakang
Setelah Yosua berhasil memimpin bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan Yosua 3: 17. Maka Allah kembali berfirman kepada Yosua untuk mengambil batu dari tengah-tengah sungai Yordan  sesuai dengan jumlah suku mereka. Batu-batu itu di tegakkan di Gilgal, sebagai batu-batu peringatan bagaimana Israel harus memberitahukan kepada anak cucu mereka kelak bahwa Tuhan telah mengeringkan sungai Yordan sehingga bangsa Israel dapat berjalan melewati sungai di tanah yang kering. Yosua 4: 20-22.
Bangsa itu telah keluar dari sungai Yordan pada tanggal sepuluh bulan pertama dan mereka berkemah di Gilgal dibatas timur Yerikho. Yosua 4: 19.[1] Kemudian Tuhan berfirman kepada Yosua untuk menyunat mereka semua. Hal ini merupakan persiapan bangsa Israel untuk mengempur Yerikho. Terlebih sunat itu sebagai tanda pembaharuan perjanjian Allah dengan bangsa Israel.
2.    Frasa atau Kalimat yang Penting
Ayat 1 Ketika semua raja orang Amori di sebelah barat sungai Yordan dan semua raja orang Kanaan di tepi laut mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air sungai Yordan di depan orang Israel, sampai mereka dapat menyeberang, tawarlah hati mereka dan hilanglah semangat mereka menghadapi orang Israel itu. (Jos 5:1 ITB) neither was there spirit in them any more, (Jos 5:1 KJV) that their hearts melted : tawarlah hati mereka: וַיִּמַּ֣ס  neither was there spirit in them any more: tidak ada semangat didalamnya lagi. BIS menerjemahkan, Maka mereka menjadi takut dan gentar karena orang Israel.  the reproach (Jos 5:9 NAS) "Today I have rolled away the reproach of Egypt from you."  (Jos 5:9 NAS) חֶרְפַּ֥ת (Jos 5:9 WTT)
Ayat 2: Joshua 5:2 Pada waktu itu berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Buatlah pisau dari batu dan sunatlah lagi orang Israel itu, untuk kedua kalinya."
Ayat 9 Dan berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Hari ini telah Kuhapuskan cela Mesir itu dari padamu." Itulah sebabnya nama tempat itu disebut Gilgal sampai sekarang. (Jos 5:9 ITB) חֶרְפַּ֥ת: kherfat:  the reproach. kata benda feminim tunggal kontruk yang artinya  cela atau celaan.
Ayat 12 And the manna ceased  on the morrow after they had eaten of the old corn of the land; neither had the children of Israel manna any more; but they did eat of the fruit of the land of Canaan that year. (Jos 5:12 KJV).
וַיִּשְׁבֹּ֙ת  :  Wisybor: tensenya qal waw consus imperfek orang ke 3 maskulin singular. Ceased:artinya berhenti.
Ayat 13 And it came to pass, when Joshua was by Jericho, that he lifted up his eyes and looked, and, behold, there stood a man over against him with his sword drawn in his hand: and Joshua went unto him, and said unto him, Art thou for us, or for our adversaries? (Jos 5:13 KJV)
Ayat 14 And he said, Nay; but as captain of the host of the LORD am I now come. And Joshua fell on his face to the earth, and did worship, and said unto him, What saith my lord unto his servant? (Jos 5:14 KJV)
Ayat 15 And the captain of the LORD'S host said unto Joshua, Loose thy shoe from off thy foot; for the place whereon thou standest is holy. And Joshua did so. (Jos 5:15 KJV
3.  Tafsiran
Dalam Yosua pasal 5 mencatat bagaimana bangsa Israel disunat kembali dan melakukan perayaan Paskah. Dalam ayat yang pertama dapat diketahui bagaimana ketakutan besar yang dialami oleh musuh-musuh Israel hal ini disebabkan karena Tuhan telah melakukan perkara besar bagi Israel. Tuhan telah membuat sungai Yordan terpisah sehingga bangsa Israel dapat menyeberang ditanah yang kering. Hal inilah yang membuat raja-raja orang Amori di sebelah barat sungai Yordan dan raja-raja Kanaan menjadi takut dan patah semangat. Membuat hati mereka menjadi tawar untuk menghadapi Israel. Semangat mereka telah hilang setelah melihat dan mendengar kedahsyatan Allah Israel yang berjalan memimpin bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan.
Selanjutnya Allah berfirman kepada Yosua untuk membuat pisau dari batu dan menyunat Israel untuk kedua kalinya. Penyunatan ini dilakukan di Bukit Kulit Khatan. Yosua 5: 3. Ayat 4-8  Penyunatan dilakukan sebab semua orang semua orang yang keluar dari Mesir, yakni yang laki-laki, semua prajurit, telah mati di padang gurun di tengah jalan, setelah mereka keluar dari Mesir. Belum disunat. Yosua 5: 6-8 mengatakan:
Sebab empat puluh tahun lamanya orang Israel itu berjalan melalui padang gurun, sampai habis mati seluruh bangsa itu, yakni prajurit yang keluar dari Mesir, yang tidak mendengarkan firman TUHAN. Kepada mereka itu TUHAN telah bersumpah, bahwa Ia tidak akan mengizinkan mereka melihat negeri yang dijanjikan TUHAN dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Tetapi anak-anak mereka yang telah dijadikan-Nya ganti mereka, mereka itulah yang disunat Yosua, sebab mereka belum bersunat, karena mereka tidak disunat dalam perjalanan. Setelah seluruh bangsa itu selesai disunat, maka tinggallah mereka di tempatnya masing-masing di perkemahan itu, sampai mereka sembuh.
Di padang gurun sunat tidak diadakan, sekarang hal itu dilakukan dengan pisau batu.[2] Sunat dilakukan sebagai bentuk pembaharuan perjanjian Allah dengan Israel. Hal ini disebabkan karena pemberontakkan bangsa Israel yang bersungut-sungut kepada Tuhan sebagai akibatnya mereka tidak dijinkan untuk memasuki tanah perjanjian kecuali Yosua dan Kaleb. Bilangan 14: 28-35. Semua orang yang memberontak dibinasakan oleh Tuhan  dipadang gurun. Maka dengan adanya sunat mengingatkan bagaimana Tuhan mengikat perjanjian dengan Israel.
Ayat 8-9 setelah mereka disunat mereka tinggal di kemah sampai sembuh kembali. Penyunatan semacam ini pada waktu mereka ada di negeri musuh adalah perbuatan yang timbul dari kepercayaan, mereka percaya bahwa Tuhan yang akan melindungi mereka terhadap musuh.[3] Pembaharuan upacara sunat pasal 5  juga merupakan dedikasi ulang pada perjanjian sebagai persiapan bagi Allah untuk memenuhi janji-Nya.[4]
Sunat juga menjadi tanda bagaimana Allah menghapuskan cela Mesir atas Israel. Dengan Tuhan membersihkan mereka dari segala aib Mesir. Sesudah orang Israel keluar dari Mesir mereka diejek oleh orang Mesir, oleh karena mereka tinggal mengembara sejak dipadang gurun. Bilangan 14: 13-16, Ulangan 9: 29.[5]
Itulah sebabnya tempat itu dinamakan Gilgal. Penjelasan nama-nama tempat seperti itu masuk dalam kelompok legenda atau riwayat yang disebut “etiologi” istilah ini diturunkan dari kata Yunani aitiologia berasal dari aiti : penyebab dan logia:  deskripsi yang artinya pekerjaan menentukan penyebab asal-usul atau alasan dari sesuatu ini dipakai dalam telaah-telaah Alkitab untuk menjelaskan riwayat-riwayat bagaimana sebuah nama, kebiasaan atau pranata bisa terbentuk. Kitab Yosua berisi contoh-contoh seperti itu.[6]
ayat 10 sesudah itu orang Israel merayakan paskah. Paskah diadakan pada hari ke 14 bulan itu, sedangkan sunat dilakukan pada hari ke sebelas pada bulan yang sama. Kesembuhan yang begitu cepat dari sunat yang sembuh secara normal, dalam tiga hari mereka sembuh ini sudah pasti adalah mujizat dari Tuhan.[7]
Ayat 11-12 orang Israel masuk ke Kanaan tepat menjelang panen, sedang gandum sudah masak untuk dituai. Hal ini juga merupakan rencana Tuhan. Bersamaan dengan masuknya Israel ke Kanaan, berhentilah manna yang selama ini menjadi makanan mereka dipadang gurun.
ayat 13-15 Yosua melayangkan pandangannya dilihatnya seorang laki-laki berdiri di depanya dengan pedang terhunus. Orang ini sudah pasti adalah Tuhan. Ada yang mengatakan bahwa laki-laki ini adalah Tuhan Yesus. Biasanya dianggap sebagai penampakkan pra-penjelmaan Tuhan Yesus (salah satu dari beberapa Kristofani di dalam PL).[8] kehadiran-Nya menunjukkan keberlangsungan kepemimpinan dan perhatian ilahi terhadap bangsa Israel, dan sekali lagi mengingatkan akan fakta kesucian Allah. Sekalipun Yosua adalah pemimpin manusiawi bangsa itu, pada hakikatnya llah Tritunggal terus mempertahankan kepemimpinan ilahi-Nya. Penunjukan Yosua sebagai pemimpin tidaklah menyebabkan Allah mengundurkan diri. Pertemuan Yosua dengan Panglima Balatentara Tuhan menjadi tanda penyertaan Tuhan dalam perebutan tanah Kanaan. Disamping itu Yosua semakin mengerti bahwa meskipun mereka (orang Israel) yang berperang tetapi peperangan yang sebenarnya adalah peperangan di dunia yang tidak kelihatan dan kemenangan Israel adalah karena Kuasa Tuhan.

4.     Makna Teologis
1.  Allah adalah Allah yang Setia dan konsisten
Kesetiaan dan kekonsistenan Allah dalam peristiwa ini dapat dilihat dari beberapa  hal yaitu: (1) Allah berulang kali memberikan janji kepada Israel bahwa Allah akan memberikan tanah perjanjian yang berlimpah susu dan madunya. Janji ini pertama kali diberikan kepada Abraham Kejadian 1: 1. Janji ini yang kemudian juga diberikan kepada nenek moyang bangsa Israel. Yaitu Ishak, dan Yakub. Janji bahwa Allah akan memberikan tanah ini kemudian akan dinyatakan dan Yosualah yang diperintahkan memimpin bangsa Israel memasuki tanah perjanjian. (2) Sunat adalah suatu perintah yang juga diberikan kepada bangsa Israel. Sunat pertama kali juga dilakukan oleh Abraham Kejadian 17. Sunat adalah tanda perjanjian Allah dengan Israel. dengan sunatlah yang membedakan Israel dengan bangsa-bangsa lainnya. Israel adalah bangsa pilihan Allah. (3) Setelah Musa meninggal, Yosua mendapat tugas dari Allah untuk memimpin bangsa Israel memasuki negeri perjanjian. Allah sendiri yang memilih Yosua dan Allah sendiri yang berjanji akan menyertai Yosua sebagaimana Ia menyertai Musa. Yosua 1: 5. Allah berjanji akan membesarkan nama Yosua. Janji Allah ini dinyatakan pertama kali  ketika Yosua berhasil memimpin bangsa Israel berjalan melewati sungai Yordan ditanah yang kering Yosua 3: 17. Kini kembali Allah memperbaharui perjanjian-Nya lewat penyunatan kembali. Selain itu Balatentara Allah menampakkan diri kepada Yosua dan berjanji akan menyertai Yosua dalam memasuki tanah Kanaan. Yosua 5: 13-15. Janji penyertaan Tuhan atas Yosua dinyatakan bertemunya Yosua dengan malaikat (Balatentara Allah).
            Ada empat peristiwa yang menyadarkan seluruh bangsa Israel akan kelanjutan bahwa mereka berada di tanah perjanjian.[9]
1.    Mereka mendirikan dua tugu peringatan untuk mengabadikan kenangan-kenangan atas kelepasan ilahi.
2.    Mereka merayakan Paskah untuk mengingatkan generasi yang baru akan kelepasan mereka dari tanah Mesir.
3.    Mereka melaksanakan upacara sunat yang menyadarkan mereka bahwa mereka adalah umat perjanjian Allah
4.    Pemberian manna dihentikan dan makanan mereka datang dari negeri yang telah mereka masuki.
Lagi pula Allah menampakkan diri-Nya dengan rupa seorang laki-laki kepada Yosua dan mengingatkan bahwa ia hanya sebagai seorang hamba dan harus tunduk kepada penglima balatentara Tuhan. Yosua 5: 13-15.
2. Allah yang kudus:  Allah adalah Allah yang Kudus. Allah membenci kenajisan. Bangsa Israel harus kembali disunat sebagai tanda bahwa Israel telah “dikuduskan”  oleh Allah.
3. Allah adalah Allah yang mahakuasa, hal ini terbukti dengan mujizat yang dilakukan oleh Allah kepada Israel. khususnya dalam hal sunat. Kesembuhan mereka dari sunat hanya butuh wkatu 3 hari. Ini semua adalah bukti mujizat kemahakuasaan Allah.
5.         Aplikasi
Dengan  melihat peristiwa dalam Yosua 5: 1-15 kita dapat menarik hal-hal yang dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
1.    Kita harus selalu percaya bahwa Tuhan selalu bersama dengan kita dalam keadaan dan situasi apapun kasih Allah tidak pernah berubah. Ibrani 13: 8  Allah tetap konsisten dengan semua janji-janji-NYA.
2.    Sebagaimana Allah adalah Allah yang setia kita juga harus selalu setia kepada Allah sepenuhnya.
3.    Kita harus mengandalkan dan percaya serta bersandar sepenuhnya kepada Allah. Segala keberhasilan dan kemampuan kita bukanlah apa-apa dan tidak ada artinya jika Tuhan tidak bersama dengan kita. Bahkan keberhasilan kita akan sia-sia jika Tuhan tidak ada bersama kita.
4.    Menjadi anak Tuhan janganlah takut bahwasanya Tuhanlah yang selalu membela kita dalam segala perkara. Kesulitan yang ada sepenuhnya kita serahkan kepada-Nya. Sebagaimana Tuhan Yang berperang  untuk Israel Tuhan juga yang akan berperang untuk kita.

Daftar Pustaka
[1]__________________Alkitab. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2002.
Hill, Andrew E. Survei Perjanjian Lama. Malang: Gandum Mas, 1996.
Holdcroft, L. Thomas. Kitab-Kitab Sejarah. Malang : Gandum Mas, 1992. Bakker,F.L. Sejarah Kerajaan Allah. Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 1990) 396.
Howard Jr. David M. Kitab-Kitab Sejarah . Malang: Gandum Mas, 2009.
Kristiani, Ana Budi. Handout  Tafsir PL 2: Kitab Sejarah: Yosua. Pacet-Mojokerto: STT-IAA, tidak diterbitkan.
Schultz, Samuel J. Pengantar  Perjanjian Lama: Taurat dan Sejarah. Malang: Gandum Mas, 1983.
Snoek,I. Sejarah Suci. Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2010.



[1]__________________Alkitab (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2002) 239.
[2]I. Snoek, Sejarah Suci (Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2010) 90.  
[3]F.L. Bakker, Sejarah Kerajaan Allah (Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 1990) 396.
[4]Andrew E. Hill, Survei Perjanjian Lama (Malang: Gandum Mas, 1996) 270.
[5]Ibid. 396.
[6]David M. Howard Jr. Kitab-Kitab Sejarah (Malang: Gandum Mas, 2009) 102. 
[7] Ana Budi Kristiani, handout  Tafsir PL 2: Kitab Sejarah: Yosua ( Pacet-Mojokerto: STT-IAA, tidak diterbitkan) 18. 
[8]L. Thomas Holdcroft, Kitab-Kitab Sejarah (Malang : Gandum Mas, 1992) 9. 
[9]Samuel J. Schultz, Pengantar  Perjanjian Lama: Taurat dan Sejarah ( Malang: Gandum Mas, 1983) 48. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar